Mustofa B Nahrawardaya aktifis media sosial yang sering muncul di ILC TV One , mengadakan safari dakwah ke Semarang dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat atas tragedi peperangan di Suriah yang sudah berlangsung 7 tahun.
Mengambil tempat pertama di Masjid Raya Candi Lama Sabtu 17 Maret 2018 , Mustofa B Nahrawardaya yang menjabat Majelis Pustaka dan Informasi Pengurus Pusat Muhammadiyah memaparkan awal mula terjadinya pembantaian rakyat Suriah.
Diawali dari terjadinya ‘’ Arab Spring’’ dengan tumbangnya PM Mursi di Mesir yang terpilih secara demokratis .Infiltrasi USA memanas-manasi gelombang demonstrasi rakyat Mesir terhadap perdana menterinya berakhir dengan kudeta oleh Jendral Assisi. Lybia kemudian menyusul gaduh .
“Kerusuhan Suriah terjadi berawal dari seorang anak ABG yang menulis didinding sekolahnya Gantikan Bashir Al Assad.Tulisan yang oleh anak tersebut sekedar iseng dan tidak tau makna sebenarnya menjadi viral dan anak tersebut ditangkap oleh pasukan keamanan dan disiksa hingga meninggal.”Paparnya.
Efek dari penyiksaan timbul gelombang unjuk rasa dimana-mana.Demo yang makin membesar berujung pada ingin digantikannya Bashar Al Assad yang menggantikan ayahnya Hafidz Al Assad. Presiden Hafidz Al Ashaad sudah berkuasa lebih dari tiga dekade.
Gelombang demonstrasi yang makin besar dengan dukungan diam-diam negara-negara barat ,membuat Bashir Al Assad terdesak .Rusia dan Cina sekutu Bashir Al Assad tidak terima dan membantu Bashir Al Assad.Keadaan makin kusut setelah Iran bergabung. Turki yang dibanjiri pengungsi Suriah ada dibelakang para pendemo .
Konflik menjadi tidak terkendali karena bercampurnya banyak kepentingan.Demikian urai Mustofa B Nahrawardaya yang pada 2010 sempat dituduh ISIS dan ditahan di Turki bersama 10 WNI lain karena mau ke Suriah.
Phobia Barat terhadap umat Islam menjadi salah satu sebab konflik Suriah.Barat berkepentingan membuat lemah muslim di Suriah.Turki tidak nyaman terhadap keberadaan Kurdi di latar depan neagaranya dan Iran melindungi syiah di Suriah.
Menurut Mustofa B Nahrawan konflik Suriah berlarut-larut karena memang dipelihara.Keuntungan bisnis salah satu sebab konflik terus berlangsung.Percobaan senjata baru dan pemusnahan amunisi kedaluwarsa membuat selalu gagal perjanjian gencatan senjata.
Mengapa barat begitu phobia dengan Islam? “Ini tidak lepas dari analisis peneliti-2nya setelah runtuhnya kekhalifahan Ustmaniyah tahun 1924 yang menyatakan , Selama umat Islam masih mampu menunaikan ibadah haji ke Mekah- maka selama itu pula Islam akan menjadi ancaman bagi barat.”Papar Mustofa.
“Ancaman ini oleh peneliti diketahui muncul setiap 100 tahun sekali seperti ada dalam nubuat atau hadits Nabi shalallahu ‘alayhiwassalam , perhitungan para peneliti ini akan muncul ancaman umat Islam di tahun 2024 dan pada puncaknya 2070 seluruh dunia dikuasai umat Islam.Untuk itulah Islam selalu dibenturkan dan dilemahkan dengan konflik-konflik .”lebih lanjut Mustofa menguraikan analisisnya.
Tahun 2016 data pengungsi di perbatasan Turki – Suriah mencapai 4.5 Juta jiwa.Mereka yang tidak mengungsi terjebak dalam pertikaian dan terhentinya pasokan makanan sehingga mengais-ngais makanan dari sampah.Bantuan PBB dan organisasi sosial kemanusiaan dihalangi oleh pihak yang bertikai yang tidak jelas kelompoknya.
ISIS sebagai salah satu pihak yang bertikai pada kenyataannya bentukan dari Barat . Rusia juga punya ISIS bahkan Cina dan Iran juga punya.Perwakilan PBB seperti yang viral di medsos menjelaskan rumit dan banyakanya organisasi yang berubah-ubah namanya dan bahkan ada tentara bayaran yang ikut nimbrung.
“Banyaknya pihak yang ikut bersengketa semakin menambah ruwet penyelesaian damai di Suriah.Rakyat Suriah justru berharap banyak dari Indonesia sebagai Negara muslim terbesar untuk membantu menyelesaikan konflik di Suriah.Sayangnya stigma ISIS menjadi hal menakutkan bagi umat untuk mengulurkan bantuan.”Demikian Mustofa B Nahrawardaya menuturkan.
Bantuan dari umat muslim Indonesia sangat diharapkan untuk membantu kelaparan dan membangun kembali rumah sakit yang hancur.Tahun 2018 pengungsi yang di Turki telah bertambah menjadi 5,5 juta, korban nyawa sampai 1.000 lebih dan luka-luka lebih dari 2.000 jiwa.
Dalam bagian lain pemaparannya Mustofa menghimbau ” Bantulah saudara-saudara kita yang sedang menderita konflik berkepanjangan memasuki tahun ke 7 “.Untuk itulah Mustofa bersafari dakwah di Semarang dan Kendal.
Kota-kota yang sudah dibebaskan seperti Allepo dan terakhir Ghoutah Timur butuh recovery yang sangat lama. Gedung-gedung dan rumah yang hancur, fasilitas publik seperti rumah sakit yang rata dengan tanah butuh waktu lama untuk dibangun kembali.
Safari dakwah di Semarang dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2018 di Masjid Raya Candi Lama dan malamnya di Masjid An Nuur Sembungharjo Permai Genuk.
Mustofa B Nahrawardaya mengakhiri safarinya 18 Maret 2018 di Kendal Kabupaten Semarang.Dana yang dihimpun akan disalurkan melalui Syam Organizer yang berafiliasi dengan relawan yang sama di Suriah sehingga mengena pada sasaran.