WARGASERUJI – Perusahaan pembuat prosesor mikro (CPU, centra processing unit), intel, telah terbukti menjual prosesor-prosesor bermasalah sejak 2011. Permasalahan ini menyangkut celah keamanan yang berkaitan dengan cara CPU intel melakukan proses multithreading.
Celah keamanan ini membuat CPU-CPU intel rentan serangan yang disebut spectre, meltdown, dan ZombieLoad. Spectre dan Meltdown telah dikuak sejak 2018. Microsoft dan intel telah bekerjasama untuk membuat software patch (tambalan perangkat lunak) di Windows OS. Path ini membuat prosesor-prosesor intel mengalami perlambatan sekitar 5%.
Zombieload, yang baru saja dikuak tahun 2019, membuat sistem-sistem yang berprosesor intel mempunyai celah keamanan yang luar biasa, yang membuat data-data yang disimpan di cache memory prosesor gampang dibajak oleh hacker.
Hal ini membuat sistem-sistem tersebut rentan pembajakan data-data penting, terutama data-data yang menyangkut keamaan seperti username dan password. Intel telah mengeluarkan patch terbaru untuk celah keamaan ini. Patch terbaru ini membuat sistem-sistem yang berbasis intel berpotensi mengalami perlambatan sampai 40%
Jadi kita semua perlu berpikir kembali apabila ingin membeli sistem-sistem yang berbasiskan intel, karena ternyata CPU-CPU mereka sangat rawan dari sisi keamanan.
Bagaimana dengan AMD?
AMD, yang baru saja meluncurkan keluarga CPU berbasis arsitektur mikro Zen, bebas dari kendala yang berkaitan dengan ZombieLoad dan tidak berpotensi mengalami slowdown akibat patch untuk intel.
Keluarga CPU Zen, yang dikomersilkan dengan nama Ryzen, sudah menginjak ke generasi ke 2 dengan Ryzen 2000 series. AMD sendiri akan meluncurkan arsitektur Zen2 (Ryzen 3000 series) sekitar akhir Mei 2019, dan ditengarai mengalami peningkatan 15-20% dibanding Ryzen 2000 series.
Untuk 2019 dan seterusnya, sistem-sistem berbasis AMD Ryzen sangat disarankan untuk calon pembeli komputer yang sadar akan sistem keamanan data pribadi.
