SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Berbohong

Berbohong

Sebuah SMS mengucapkan selamat atas terpilihnya nomor pemegang ponsel sebagai pemenang undian.  Ada undian dari M Kios, undian telkomsel, undian BPJS dan berbagai jenis lembaga besar lainnya.  Tidak jarang ucapan selamat atas menang undian juga muncul di email pribadi.  Pemilik email dinyatakan menang undian dengan hadiah yang sangat fantastis.  Jika di rupiahkan, hasilnya sampai puluhan milyar.  Namun semuanya jika ditelusuri, akan terlihat kebohongannya.  Hadiah yang dijanjikan hanya isapan jempol, bahkan korban yang tergiur rugi karena mentransfer uang kepada sang penipu.

Ditingkat elit, ternyata berbohong juga bukan hal yang jarang.  Untuk menyenangkan petani yang dikunjungi beratus traktor dipajang dipinggir jalan.  Petani merasa bahagia karena mengira traktor tersebut akan dibagi agar mereka lebih mudah menggarap sawahnya.  Namun setelah acara selesai, traktor kembali dikumpulkan dan petani hanya melongo tanpa bisa berbuat apa-apa.

Dalam sejarah Amerika Serikat, ternyata berbohong juga pernah dilakukan presiden Richard Nixon.  Nixon dituduh melakukan penyadapan di markas partai Demokrat.  Nixon yang berasal dari partai republik tentu saja membantah tuduhan ini dan balik menuduh ada upaya untuk mendiskreditkannya. Namun setelah senat Amerika Serikat mengeluarkan hasil penyidikannya yang menyatakan bahwa kegiatan itu atas sepengetahuan gedung putih, Nixon mengakui bahwa dia telah berbohong.

Beberapa waktu yang lalu juga Indonesia dihebohkan dengan kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet.  Pengakuan Ratna bahwa dia mengalami perkusi telah menyedot perhatian publik termasuk Prabowo.  Setelah polisi melakukan penyidikan, Ratna mengakui bahwa lebam di wajahnya terjadi akibat operasi platik yang tengah dijalaninya.

Menurut KBBI, berbohong adalah menyatakan sesuatu yang tidak benar. Berbuat bohong adalah berdusta dimana lisan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.  Berbohong sebuah perbuatan yang tidak bisa berdiri tunggal.  Agar kebohongannya tidak diketahui orang lain, sesorang yang sudah berbohong akan melakukan kebohongan berikutnya.  Demikian seterusnya sampai berpuluh-puluh kebohongan dilontarkan dan bahkan bisa sampai seumur hidup.  Jika sebuah kebohongan tidak diikuti dengan kebohongan lagi, kebohongan sipembohong akan cepat terungkap.

Kebohongan yang sudah berulangkali dilontarkan, akan menjadi sebuah kebiasaan dan dianggap sebagai perilaku yang tidak salah.  Akibatnya kebohongan yang dilontarkan tidak lagi menjadi beban, dan tentu saja ini berdampak pada ketidak percayaan.  Jika pejabat publik yang melakukannya, kepercayaan publik akan menurun dan berdampak buruk pada negara.  Dalam mengelola sebuah komunitas, organisasi ataupun negara dibutuhkan kepercayaan publik.  Untuk menumbuhkan kepercayaan publik, para penyelenggara harus jujur.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER