Dalam bergaul dengan orang lain, termasuk dengan anggota keluarga dan masyarakat, tentunya seringkali terjadi benturan-benturan, baik secara kejiwaan, bahkan terkadang mengarah kepada benturan fisik.
Ekspresi marah sangat bervariatif, adakalanya dengan cara meninggikan suara dengan membentak-bentak, ada juga yang spontanitas main tangan, atau merusak barang dengan membanting serta memecahkannya, dan bentuk lain pun masih banyak seperti berdiam diri tanpa mau berkomunikasi, maupun menangis dan lain sebagainya.
Pada dasarnya marah itu boleh bahkan baik, jika diperuntukkan untuk kepentingan agama. Namun jika marahnya itu hanya untuk melampiaskan hawa nafsu, maka menjadi hal yang negatif.
Ada satu resep yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk meredam api kemarahan, yaitu sebagaimana yang disabdakan :
`Marah itu datang dari setan, sedang setan itu berasal dari api, dan api hanya dapat dipadamkan dengan air. Karena itu apabila kalian marah cepat-cepatlah berwudhu` (HR. Abu Dawud)
Tentunya resep kehidupan ini sangat bermanfaat bagi umat Rasulullah SAW yang senentiasa meyakini kebenaran ajarannya.
Secara logika bisa ditangkap dengan jelas, siapapun orangnya jika sedang marah maka darahnya akan naik ke bagian kepala, sehingga kepalanya menjadi panas, bahkan seringkali tampak dari wajah dan mata orang yang sedang marah, berubah memerah jika sudah mencapai puncak kemarahan.
Nah, untuk mendinginkan temperatur kepala yang sedang memanas tersebut, maka perlu kiranya dibilas dengan air. Ibarat orang yang sakit panas maka perlu sekali kepalanya dikompres dengan air agar menjadi dingin.
Namun tata cara mendinginkan kepala dengan cara dibilas maupun dikompres, hanyalah dapat mendinginkan bagian fisik kepala semata, dan tidak dapat mendinginkan hati yang memicu panasnya kepala.
Sedangkan Rasulullah SAW mengajarkan resep berwudhu untuk mengantisipasi kemarahan yang berkepanjangan, karena amalan berwudhu itu dapat meredam semua rasa panas yang menyerang tubuh akibat api kemarahan.
Belum lagi setiap orang yang berwudhu maka disunnahkan untuk melakukan shalat sunnah dua rakaat lisyukril wudhu. Jika semua ajaran sunnah Rasulullah SAW ini diamalkan, maka sudah bisa dipastikan, semua kemarahan yang dialami oleh seseorang, akan reda dengan sendirinya berkat berwudhu dan shalat sunnah dua rakaat.
Percaya nggak … ?
Yaa coba sajalah … !