SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Tim Pemberdayaan Nurul Hayat Kunjungi Desa Binaan di Bojonegoro

Tim Pemberdayaan Nurul Hayat Kunjungi Desa Binaan di Bojonegoro

BOJONEGORO, WARGASERUJI – Selama ini qurban banyak dilaksanakan mayarakat di kota. Dampaknya adalah pembagian daging qurban tersebar dan menumpuk hanya di perkotaan.

Karena keterbatasan ekonomi, warga di desa pelosok jarang melaksanakan ibadah mulia ini. Alhamdulillah di Nurul Hayat terdapat Program qurban untuk masyarakat pelosok desa, sehingga kebahagiaan terasa hingga pelosok desa.

Selain penyaluran Qurban ke pelosok desa yang sudah berlangsung sejak tahun 2015 ini, Nurul Hayat berupaya memberdayakan peternak desa dengan sistem memberikan modal dan pendampingan hingga siap panen. Tahun 2019 ini menjadi tahun kedua Nurul Hayat bersinergi dengan peternak desa, melibatkan 9 desa di daerah: Semarang, Jogja, Wonogiri, Magetan, Bojonegoro, Tuban, Gresik, Malang dan Jember. Lama pemeliharaan dari bakalan hingga siap panen, 110 hari.

Monitoring dilaksanakan bulanan. Setiap bulan cek berat badan satu persatu domba, untuk mengukur efektifitas pakan dengan hasil target penggemukkan bulanan. Ini menjadi kegiatan rutin tim pemberdayaan dibidang ternak. Alhamdulillah di tahun pertama berhasil panen 400 ekor domba dan tahun ke dua 720 ekor domba siap untuk Qurban tahun ini.

Umumnya, peternak rakyat beternak tak selalu untuk bisnis melainkan untuk tabungan keluarga atau sekedar bisa untuk makan sehari-hari sudah lebih dari cukup. Sejak adanya Program Berdayakan Peternak Desa, moment Qurban mampu menaikkan penghasilan peternak, sedikitnya masing-masing peternak akan mendapat keuntungan bersih 5 juta. Ini yang namanya memberdayakan. Dari yang tak mampu menjadi mampu, yang kurang menjadi lebih baik.

“Alhamdulillah, bulan ini bagus-bagus pertumbuhannya. Tiap hari dirawat dan dikasih makan supaya cepat tumbuh besar jelang panen,” papar Mudhofar, salah satu peserta Ternak Desa Berdaya (TDB) program pengembangan ternak domba Nurul Hayat di Bojonegoro.

Sesekali, Mudhofar mengelap peluh keringat di keningnya. Siang itu, pria asal Desa Krangkong Kecamatan Kepoh Baru, Bojonegoro, Jawa Timur, ini mendampingi tim Monev Nurul Hayat yang setiap bulannya memonitor perkembangan domba ternak milik para peternak binaan Nurul Hayat yang tersebar di kecamatan Kepoh Baru Bojonegoro.

Setidaknya 4.464 ekor tahun lalu telah disalurkan ke lebih dari 600 titik wilayah yang membutuhkan. Seperti pelosok desa di Jawa, Kaltim, Sumatera, daerah terdampak bencana Lombok – NTB dan daerah terdampak konflik di Myanmar.

Semua penerima sangat bersuka cita dengan adanya Program Qurban salur desa yang konsisten dilaksanakan Nurul Hayat. Alhamdulillah yang di desa pun kebagian daging qurban, mari ikut menjadi gerakan “Stop penumpukkan daging qurban di kota”.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER