WARGASERUJI – Dalam rangka peringatan Hari Statistik Nasional (HSN) yang diperingati setiap tanggal 26 September, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan RRI PRO 1 FM 99,2 menggelar talkshow dengan tema “Menuju Indonesia Maju dengan SDM dan Data Berkualitas” di Surabaya, Rabu (25/9).
Acara yang digelar di Auditorium Bangsal Ponco Waliko, Green Tower Lt. 8 Universitas Wijaya Kusuma tersebut dihari oleh dosen dan mahasiswa dari berbagai universitas.
Selain Teguh Pramono, MA selaku kepala BPS Jawa Timur, menjadi narasumber dalam talkshow tersebut adalah Ekonom Prof. Dr. Ismanto Hadi Susanto, MS selaku Guru Besar Fakultas Ekonomi/BP3 Universitas Wijaya Kusuma dan Pengamat Kependudukan Prof. Dr. Cholilul Hadi, Drs, M.Si, Psikolog selaku Kepala Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Fakutas Psikologi Universitas Psikologi.
Talkshow kali ini dengan mengangkat tema SDM merupakan bagian dari persiapan dan publisitas Sensus Penduduk tahun 2020 yang akan datang. Dalam talkshow tersebut dipaparkan manfaat Sensus Penduduk yang dilakukan oleh BPS. Diantaranya adalah berapa jumlah sekolah yang harus dibangun, di mana saja harus dibangun rumah sakit dan fasilitas umum lainnya, juga seberapa banyak stok bahan makanan yang harus dipersiapkan oleh pemerintah.
Teguh Pramono juga menyampaikan bahwa Sensus Penduduk yang akan datang adalah istimewa sebab kepala daerah (bupati /walikota) akan bisa mendapatkan informasi diantaranya adalah untuk mengetahui siapa saja warganya yang ber-KTP sesuai dengan tempat tinggalnya dan yang KTP-nya tidak sesuai dengan tempat tinggalnya. Ini dampaknya pada pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah akan cukup besar.
“Arti penting adanya Sensus Penduduk bagi generasi muda adalah dengan diketahuinya struktur umur penduduk, maka akan bisa dihitung kira-kira butuh universitas berapa banyak. Akan butuh SMA berapa banyak, SD, SMP berapa banyak. Dengan simulasi seperti ini akan diketahui lulusan universitas yang bisa bekerja seberapa banyak.” Jelas Teguh Pramono
Teguh melanjutkan, bagi pemerintah daerah, salah satu variabel yang digunakan untuk menghitung Dana Alokasi Umum adalah jumlah penduduk. Sementara itu bagi para politisi, untuk menentukan berapa jumlah anggota DPR di tingkat kabupaten ataupun di tingkat Provinsi, variabel yang menentukan adalah jumlah penduduk.
Hal-hal yang telah dipaparkan oleh Teguh Pramono diperkuat oleh kedua narasumber yang lain dengan memaparkan bagaimana dan untuk apa saja pemanfaatan data BPS. Data BPS memiliki efek yang yang sangat besar bagi pemerintah maupun masyarakat.
Sementara itu, Prof Ismanto mengaharapkan agar instansi terkait yang merupakan sumber data BPS lebih proaktif meng-update data agar data tidak tertinggal. Ia juga menghimbau agar mahasiswa memanfaatkan sebaik-baiknya data BPS karena data BPS itu free.
Pada bulan Februari 2020 akan dilaksanakan Sensus Online oleh BPS. Selanjutnya di bulan Juni BPS akan melakukan pendataan secara langsung. BPS mengharapkan partisipasi aktif masyarakat untuk mengisi sensus tersebut sesuai dengan apa adanya, bukan mengisi seadanya, untuk menghasilkan data yang berkualitas.