WARGASERUJI – Ada orang yang menunggang unta terjatuh dan mati, sesaat sesudah berbicara kepada Rasulullah. Saat itulah Rasulullah melihat orang itu disuapi buah surga oleh malaikat. Apa sebabnya?
Kisah orang yang disuapi buah surga ini berasal dari Jarir bin Abdullah yang diriwayatkan oleh Ahmad. Jarir bin Abdullah pergi bersama Rasulullah s.a.w keluar Madinah. Kemudian datanglah seorang penunggang unta.
Rasulullah menduga orang itu punya keperluan kepada Jarir. Benar, setelah tiba si penunggang itu mengucap salam.
Rasulullah kemudian bertanya,”Dari mana engkau?”
Orang itu menjawab, “Dari istri, anakku dan keluargaku.”
Rasulullah bertanya,”Hendak ke mana engkau?”
Orang itu kemudian menyampaikan maksudnya untuk bertemu Rasulullah s.a.w. Kemudian Rasulullah memberitahunya bahwa ia sudah menemui Rasulullah. Dia kemudian meminta diajarkan tentang iman.
Rasulullah menjawab,”Hendaklah kamu bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah, bahwa Muhammad adalah rasul Allah. Kamu pun harus mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan beribadah Haji ke Baitullah.”
Orang itu menjawab,”Aku mengakuinya”.
Kemudian orang itu pergi. Namun, kaki ontanya terperosok lubang tikus yang besar. Dirinya jatuh dan kepalanya terantuk.
Rasulullah kemudian mencoba menolong orang itu. Namun, Amar bin Yasir dan Hudzaifah bin al-Yaman meloncat memburu Rasulullah dan mendudukkan beliau. Mereka mengatakan bahwa orang itu telah meninggal.
Tiba-tiba Rasulullah berpaling dari orang itu. Beliau kemudian berkata,”Apakah kalian berdua tidak melihat keberpalinganku dari orang itu? Sungguh saya melihat dua malaikat menyuapkan buah surga ke mulut orang itu sehingga tahulah saya bahwa dia mati dalam keadaan lapar.”
Kemudian Rasulullah bersabda,”Orang ini termasuk orang-orang yang disifati oleh Allah dalam firman-Nya:
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الأمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Kemudian Rasulullah memerintahkan para shahabatnya untuk mengurus jenazah orang itu.
Jelaslah bahwa orang itu mati dalam keadaan beriman tanpa mencampuradukkan dengan kesyirikan, sampai-sampai malaikat diperintah Allah agar orang itu disuapi buah surga.
Sumber : Tafsir Ibnu Katsir