SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

“Saya Bukan Pahlawan,” kata Pahlawan Penembakan Massal di AS

“Saya Bukan Pahlawan,” kata Pahlawan Penembakan Massal di AS

Pada hari Ahad (22/4), James Shaw Jr. (29 tahun) sedang berada di Waffle House, sebuah kedai kecil di Antioch, negara bagian Tennessee, Amerika Serikat, menikmati secangkir kopi. Tiba-tiba ia mendengar suara piring pecah.

Awalnya ia mengira suara gaduh itu hanyalah akibat kecerobohan seseorang. Namun beberapa saat kemudian, ketika terdengar suara kaca pecah dan orang-orang mulai berjatuhan, pria berkulit hitam itu sadar ini bukanlah kejadian biasa.

Dari balik pintu, ia melihat seorang pria muda berkulit putih, seumuran dengannya, sedang mengisi ulang senapan AR-15 nya, setelah menembaki pengunjung kafe itu.

Sepersekian detik saja ia melihatnya. Dan sang penembak itu, yang belakangan teridentifikasi sebagai Travis Reinking, pun melihat balik kearahnya. James pun berlari dan berjibaku merebut senapan itu dari tangan si penembak dan melemparnya ke belakang meja bar.

Penembak itu marah, mengumpat, dan kabur. Akibat tindakannya, tangan James tanpa ia sadari mengalami luka bakar akibat memegang barel senapan yang masih panas.

James Shaw pun disambut bak pahlawan. Empat orang tewas pada kejadian itu. Jumlahnya bisa lebih banyak apabila James tidak melakukan aksi heroiknya.

Semua orang menyelamatinya, memeluknya, menyambutnya. Namun, pahlawan itu merasa tidak nyaman.

“Saya bukan pahlawan,” katanya pada konferensi pers yang dirilis oleh Tenessean. “Saya hanya orang biasa, semua orang akan melakukan yang sama pada kondisi seperti itu.”

Dengan jujur ia mengatakan, “Bahkan pada saat itu saya tidak memikirkan anak saya yang berumur 4 tahun.”

“Saya hanya memikirkan diri saya sendiri. Pada sepersekian setik itu, saya berpikir, ini kesempatan saya untuk tetap hidup, dan saya lakukan. Saya rebut senapan itu, supaya saya bisa selamat, saya bahkan tidak berniat mengejar orang itu,” ia mengatakan sambil tersengguk.

Namun orang-orang tidak peduli ucapannya.

“Saya tidak setuju dengan kamu James,” sanggah kepala polisi Nashville, Steve Anderson.

“Makna dari seorang pahlawan adalah seeorang yang menyadari suatu situasi yang membahayakan, dan ia memilih untuk beraksi. Terima kasih, James,” pungkasnya.

James hanya duduk diam dan menunduk. Tidak berhenti ia mengusap air mata haru yang terus mengalir di pipinya. Orang-orang berdiri dan bertepuk tangan menghadapnya seperti melantunkan orkestra, “Ya, James Shaw Jr, engkau adalah seorang pahlawan.”

Sepanjang tahun 2018 ini, sebuah media pemerhati kekerasan bersenjata, gunviolencearchive.org mencatat, sedikitnya 95 orang telah tewas dari 70 kasus teror bersenjata api di seluruh Amerika Serikat.

Hal ini semakin memicu gelombang tuntutan warga AS agar pemerintah lebih memperketat regulasi kepemilikan senjata pribadi.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER